MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK


Manajemen Proyek Perangkat Lunak merupakan bagian yang penting dalam pembangunan perangkat lunak.
Sekalipun tidak bersifat teknis seperti pengkodean, hal-hal dalam manajemen proyek perangkat lunak ini mampu menentukan apakah proyek akan berjalan dengan baik sehingga menghasilkan produk yang baik.
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen adalah pengelolaan personel dan koordinasi tim, proses, pengukuran proyek-termasuk menentukan harga dari  perangkat lunak, penjadwalan dan sebagainya.

Manajemen proyek perangkat lunak mengatur 4 hal penting yaitu :

1. Personel
2. Produk
3. Proses
4. Proyek


1. Personel
Proses pembangunan perangkat lunak melibatkan banyak personel. Personel-personel ini digambarkan seperti pemain, dan dikatagorikan dalam 5 katagori pemain:

a. Manajer senior : yang menentukan usaha yang dikerjakan, dan pemegang keputusan dalam proyek.
b. Manajer proyek (teknis)– pemimpin tim:  yang membuat rencana, memotivasi, mengatur dan mengendalikan praktisi yang mengerjakan perangkat lunak.
c. Praktisi : yang mengerjakan perangkat lunak
d. Klien : yang menentukan kebutuhan perangkat lunak dan pihak lain yang berkaitan dengan hasil produk
e. Pengguna Perangkat Lunak : yang berinteraksi langsung dengan perangkat lunak yang dibangun.


2. Pemimpin Tim/ Manajer Proyek
Kemampuan yang dibutuhkan dalam kepemimpinan seperti:
a. Mampu memotivasi
b. Mampu berorganisasi : mengatur proses yang ada atau membuat yang baru dalam rangka mewujudkan ide/konsep menjadi produk
c. Mampu mendorong keluarnya ide-ide baru: memberi dorongan, menciptakan situasi yang kondusif untuk lahirnya ide baru
d. Mencari penyelesaian masalah (problem solving): mampu menganalisa masalah-masalah teknis ataupun manajemen/organisasi kemudian mendapatkan jalan keluar atau memotivasi anggota untuk mampu menyelesaikan masalah. Akomodatif terhadap perubahan yang mungkin terjadi.

3. Tim Perangkat Lunak (Software Team)
Berikut beberapa pilihan pembagian  tugas/penugasan yang bisa diterapkan untuk tim perangkat lunak yang terdiri dari n personel yang bekerja selama k tahun:
a. Personel ditugaskan untuk sejumlah m tugas yang berbeda dengan sedikit tugas gabungan ? koordinasi adalah tugas dari manajer yang mungkin saja punya 6 proyek lainnya.
b. n personel di tugaskan untuk sejumlah m tugas yang berbeda dengan m < n sehingga terbentuk tim informal. Pemimpin tim khusus perlu ada ? koordinasi antar tim adalah tanggung jawab manajer
c. n personel dibagi menjadi sejumlah t tim. Tiap tim ditugaskan mengerjakan satu atau lebih tugas. Tiap tugas mempunyai struktur yang ditentukan sebelumnya bagi semua tim ? koordinasi dikendalikan oleh tim dan manager.
Sekalipun masing-masing pilihan punya argumentasi sendiri-sendiri, namun dari pengamatan yang dilakukan, pilihan no 3 dianggap lebih produktif.


1. Contoh Struktur Organisasi Tim
a. Democratic Decentralized (DD) : 
Tidak ada pemimpin yang permanen, koordinator ditunjuk untuk jangka waktu yang pendek, keputusan diambil berdasarkan konsensus bersama, komunikasi horizontal antar anggota tim (posisi sejajar semua).
Cocok untuk masalah yang sulit/rumit, cocok untuk proyek besar, tim cenderung awet dan bertahan lama, pekerjaan memuaskan, cocok untuk masalah yang modularitasnya rendah, perlu banyak waktu untuk menyelesaikan proyek.

b. Controlled decentralized (CD) :
Pemimpin tim ditentukan, ada wakil pemimpin dan mereka berbagi tugas, penyelesaian masalah adalah tugas tim dan implementasinya dibagi di antara beberapa sub-tim oleh pemimpin, komunikasi horisontal di antara sub-tim dan di antara personel, komunikasi vertikal berdasarkan struktur hirarki ? sentralisasi untuk penyelesaian masalah.
Cocok untuk masalah yang sederhana, cukup cocok untuk proyek besar, masalah dengan modularitas tinggi, menghasilkan sedikit kesalahan.

c. Controlled Centralized (CC):
Penyelesaian masalah dikerjakan oleh pemimpin, pemimpin melakukan koordinasi internal tim, komunikasi lebih banyak vertikal antara pemimpin dan anggota tim.
Cocok untuk masalah yang sederhana, melakukan penyelesaian, masalah lebih cepat, masalah dengan modularitas tinggi, menghasilkan sedikit kesalahan.


2. Pengukuran Berdasarkan Ukuran
Pengukuran berdasarkan perangkat lunak - perangkat lunak yang sudah diproduksi/dibuat sebelumnya, lengkap dengan karakteristik lain seperti line of code (LOC), harga, waktu yang diperlukan pada tiap fungsi atau proyek yang dibangun, kesalahan (error) yang ditemukan. Dari total LOC, harga dan lama waktu dapat diperoleh misalnya :
a. harga per KLOC (seribu baris kode)
b. kesalahan per KLOC
Cara ini kurang diterima secara universal karena pengunaan LOC untuk kunci ukuran bergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.

3. Pengukuran Berdasarkan Fungsi (Function Point – FP)
Function point ditentukan berdasarkan bagian-bagian software yang bisa  dihitung seperti :
a. jumlah input dari pengguna
b. jumlah output untuk pengguna
c. jumlah user inquiry: inquiry didefinisikan sebagai online input yang menghasilkan respon langsung dari software dalam bentuk online  output
d. jumlah file: baik file yang terpisah dari database, atau bagian dari file
e. jumlah external interface: misalnya data file pada storage media yang digunakan untuk mengirimkan informasi ke sistem lain.

Ukuran untuk organisasi kecil bisa menggunakan ukuran seperti :
a. waktu (hari atau jam) mulai dari permintaan/request samai evaluasi lengkap 
b. usaha (personel-waktu) untuk melakukan evaluasi.
c. waktu (jam atau hari) dari selesainya evaluasi sampai penugasan lain ke personel.
d. usaha (personel – jam) yang dibutuhkan untuk membuat perubahan 
e. waktu (jam atau hari ) untuk melakukan perubahan, 
f. kesalahan yang terjadi selama pengerjaan untuk melakukan perubahan. 
g. cacat yang terjadi setelah perubahan diserahkan ke klien.

0 komentar:

Posting Komentar